Pages

Saturday, October 25, 2014

Indahnya Bengawan Bojonegoro dalam senyum masyarakat

     Bojonegoro merupakan daerah yang berada di provinsi jawa timur yang terletak diantara perbatasan Cepu, Jateng dari sebelah barat, Ngawi dari sebelah Selatan, dan dari sebelah Timur yaitu daerah Tuban dan Babat Lamongan. Yang dipimpin oleh Seorang Bupati, Bupati tersebut akrab di panggil dengan sebutan Kang Yoto. Bojonegoro merupakan kawasan yang dikelilingi oleh Sungai yang sering kita kenal dengan Bengawan Solo yang merupakan Sungai terbesar di Pulau Jawa. 
       Bengawan Bojonegoro merupakan aliran Bengawan Solo yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa dengan dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Kidul, Wonogiri dan Ponorogo, selanjutnya bermuara di daerah Gresik. Bengawan Bojonegoro dari batas barat berbatasan dengan daerah Cepu, Jawa Tengah. Dimana dulu dalam masa Belanda sempat menjadi pusat perdagangan terbesar di daerah tersebut. Pedagang saat itu menggunakan transportasi air (perahu) untuk memperdagangankan barang- barang yang akan dijual. Dari batas timur yaitu berbatasan dengan Tuban.

Banyak keindahan Bengawan Bojonegoro yang mampu kita lihat dengan mata telanjang, keindahan yang begitu mempesona. Panorama yang mampu disajikan oleh Bengawan Bojonegoro! Bukan hanya keindahan dalam perspektif panorama/pemandangan tetapi Bengawan Bojonegoro juga menyajikan berbagai keindahan dalam perspektif Kehidupan. Merupakan ciptaan yang sangat mewah, banyak nilai- nilai kehidupan yang terdapat dalam Bengawan Bojonegoro jika dilihat dalam perspektif kemanfaatan Bengawan Bojonegoro. Secara Intern nilai kehidupan itu ialah Bengawan Bojonegoro merupakan habitat hewan air tawar, seperti : Ikan, Buaya, Kerang air tawar, Kura- kura, dsb yang membentuk suatu ekosistem serta rantai makanan. Dari segi Ekstern nilai kehidupan tersebut adalah Bengawan Bojonegoro merupakan salah satu wadah masyarakat Bojonegoro mengait Rejeki. Seperti Menambang Pasir, Membuat Tambak, Pengairan,dsb.

Keindahan Bengawan Bojonegoro itu begitu tampak dalam setiap senyum masyarakat Bojonegoro ketika mereka mendapatkan rejeki yang telah susah payah mereka dapatkan dari pemanfaatan aliran Bengawan Bojonegoro. Senyum seorang Petani yang mampu mengairi sawahnya, Senyum seorang Nelayan yang mendapatkan Ikan. Masyarakapun tak lupa bersyukur atas kenikmatan tersebut, tepat pada Hari Jadi Bojonegoro yang ke 337 diadakan suatu festival Perahu yang diadakan di Bengawan Bojonegoro, yang merupakan rasa syukur atas nikmat yang telah didapatkan.

Dalam suatu keindahan tersebut tak luput pula dari suatu bencana, musibah yang akan datang menimpa. Aliran sungai yang awalnya mampu memberikan nilai- nilai Keindahan dalam kehidupan namun berubah jadi suatu musibah yang mampu merugikan masyarakat sekitar. Namun semua musibah itu tidak jauh dari perbuatan usil tangan – tangan masyarakat sekitar, terutama Bojonegoro. Yang mengekploitasi sungai dengan berlebihan, seperti penambangan pasir secara Ilegal. Bahkan hal yang seperti itu mampu merusak keindahan bengawan tersebut. Patutlah Kita jaga keindahan tersebut guna kesetabilan alam sekitar, bahkan jika kita mampu menjaga kitlah yang mendapatkan nilai positif atas perbuatan kita tersebut. Bukan merusak dengan mengekploitasi berlebihan, yang akan memberikan dampak negatif.

4 comments: